Makan Pisang Memang Enak, Tapi Hati
Daftar Isi
- Efek samping makan pisang
- 1. Berat badan bertambah
- 2. Migrain
- 3. Mengantuk
- 4. Kerusakan saraf
- 5. Reaksi alergi
- 6. Perut kembung
- 7. Risiko diabetes meningkat
Mengunyah pisangyang manis dan lembut rasanya memang enak. Tapi hati-hati, ada beberapa efek samping makan pisan yang perlu diwaspadai jika dikonsumsi berlebihan.
Pisang mengandung banyak nutrisipenting yang dibutuhkan tubuh. Mengutip Medical News Today, satu buah pisang mengandung serat, protein, karbohidrat, magnesium, fosfor, potasium, selenium, vitamin C, hingga folat.
Kesemua vitamin di atas memberikan banyak manfaat untuk kesehatan tubuh, mulai dari meningkatkan suasana hati hingga menjaga kesehatan jantung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Berikut beberapa efek samping makan pisang berlebihan, mengutip Style Craze.
1. Berat badan bertambah
Meski populer di antara orang-orang yang menjalani diet, namun nyatanya pisang termasuk buah tinggi kalori.
Satu buah pisang berukuran sedang umumnya mengandung 105 kalori. Asupan kalori berlebih bisa memicu penambahan berat badan.
2. Migrain
Pada beberapa kasus, makan pisang bisa memicu migrain. Biang keroknya adalah tiramin, senyawa yang ditemukan pada pisang. Tiramin diketahui bisa memicu migrain.
Tiramin sendiri ditemukan pada kulit dan daging pisang. Namun, jumlah tiramin pada kulit lebih banyak dibandingkan pada daging pisang. Meski begitu, Anda tetap perlu berhati-hati.
3. Mengantuk
![]() |
Pisang juga kaya triptofan atau asam amino yang bisa memicu rasa kantuk.
Selain triptofan, pisang juga mengandung magnesium dalam jumlah tinggi. Magnesium sendiri bisa membantu relaksasi otot yang membuat tubuh makin rileks untuk beristirahat.
4. Kerusakan saraf
Kandungan vitamin B6 yang tinggi membuat asupan pisang berlebih bisa memicu kerusakan saraf.
Namun demikian, kasus kerusakan saraf yang disebabkan oleh konsumsi pisang relatif jarang terjadi.
5. Reaksi alergi
Beberapa orang memiliki alergi terhadap pisang. Reaksi yang bisa muncul di antaranya gatal-gatal, ruam, hingga sulit bernapas pada tingkat yang paling parah.
Lihat Juga :![]() |
6. Perut kembung
Serat larut dan fruktosa pada pisang dapat memicu produksi gas berlebih hingga membuat perut kembung.
Konsumsi pisang membuat usus besar bekerja lebih keras untuk memecah serat hingga menyebabkan gas.
7. Risiko diabetes meningkat
Pisang masuk dalam kategori makanan dengan skor glikemik tingkat sedang. Artinya, pisang berpotensi memicu lonjakan gula darah.
Pisang juga kaya karbohidrat yang jadi salah satu biang kerok diabetes tipe-2.
Demikian beberapa efek samping makan pisang berlebihan yang perlu diwaspadai.
-
Buka Tabir Tewasnya Wartawan Yusuf, TPF Temui PenyidikJangan Panik Resesi! Program Ini Ungkap Strategi Bisnis Anti KrisisApa Itu Outsourcing? Ditolak Buruh dan Ingin Dihapus Presiden PrabowoKemenperin Belum Bisa Berikan Izin Edar iPhone 16 Meski Apple Bakal Bangun Pabrik, Ini PenyebabnyaDoa Saat Menabur Bunga dan Menyiram Air di MakamAZKO Genjot Ekspansi Nasional, Toko keKAI Group Layani Hampir 500 Juta Penumpang Kereta Api Sepanjang 2024Waspada! Kasus DBD di Jakbar Naik Sejak Januari, Kelembapan Suhu Jadi PenyebabTak Hanya Ekonomi, Presiden Prabowo Sebut Hubungan Indonesia dan Tiongkok Menentukan Keadaan KawasanDPRD Minta Pemprov DKI Rutin Lakukan Fogging Nyamuk DBD: Jangan Nunggu Ada Kasus Dulu
下一篇:11 Orang Jadi Korban Keracunan CO2 di Klinik Kecantikan
- ·Menilik Tren Baju Lebaran 2025, Simpel dengan Warna 'Berani'
- ·Kemenperin Belum Bisa Berikan Izin Edar iPhone 16 Meski Apple Bakal Bangun Pabrik, Ini Penyebabnya
- ·Pramono Bakal Tertibkan Jalur Sepeda hingga Pedestrian Jakarta yang Digunakan Parkir Liar
- ·Geger di Gedung DPRD DKI Jakarta, Inisial 'NS' Diduga Pelaku Pelecehan, Siapa Dia?
- ·Digeruduk KPK, Bos BUMN Listrik Beri Penjelasan Resmi
- ·Specialty Coffee Expo 2025 di Houston Menjadi Tujuan BNI Xpora Bawa Kopi Sumatra
- ·KPK Sebut Kepala BPJN Kalbar Dedy Mandarsyah Tak Laporkan Beberapa Aset Kekayaan
- ·PPSU Cempaka Putih Wafat saat Bekerja, Pemprov DKI: Hak
- ·Dua Orang Saksi Kasus Ekspor CPO Diperiksa Kejagung
- ·Mas Dhito Gandeng Ansor Hapus Kemiskinan Ekstrem
- ·Baju Kucing Sultan Bobby Kertanegara Dileleng Seharga Rp 12 Juta, Sosok Ini Pemenangnya
- ·Warganet Ngeluh Tarif Parkir Rp60 Ribu di Tanah Abang, Kadishub DKI Minta Gunakan Parkiran Resmi
- ·FOTO: Gaya Futuristik Koleksi Louis Vuitton di Paris Fashion Week
- ·DPRD Minta Pemprov DKI Rutin Lakukan Fogging Nyamuk DBD: Jangan Nunggu Ada Kasus Dulu
- ·Badan Bank Tanah Raih 14 Ribu Hektare untuk Rakyat, Tutup Tahun 2024 dengan Mencatatkan Rekor
- ·Geger di Gedung DPRD DKI Jakarta, Inisial 'NS' Diduga Pelaku Pelecehan, Siapa Dia?
- ·FOTO: Ragam Arsitektur Masjid Tertua di Nusantara
- ·Dishub DKI Sebut Penumpang Arus Balik di Jakarta Naik 129 Persen, Pendatang Baru Membludak?
- ·Kurir Paket Jadi Korban Salah Sasaran Tawuran di Cilandak, Wajah Terbakar Diduga Disiram Air Keras
- ·Soal Pengembalian UN, PBNU: Perlunya Standarisasi Pendidikan
- ·Berkat Strategi ini, Dana Kelolaan BTN Prospera Melonjak 149% jadi Rp9,5 Triliun
- ·Istana Akui Program Makan Bergizi Gratis di Kendari Masih Pakai Dana Pribadi Prabowo
- ·PPSU Cempaka Putih Wafat saat Bekerja, Pemprov DKI: Hak
- ·Upacara Wisudhi Trisarana di Wihara Ekayana Arama, Berikut Makna dan Prosesinya
- ·Penumpang Muntah 30 Kali di Pesawat Usai Makan Hidangan Berbau
- ·Penting! Perhatikan Hal ini Sebelum, Saat dan Setelah Banjir
- ·Gelar Soeper Run 2025, KA Unsoed Kumpulkan Dana Beasiswa untuk Mahasiswa Kurang Mampu
- ·Pemprov DKI Pikir
- ·Selamat Hari Pendidikan! Yuk, Klaim Saldo Dana Kaget Hari Ini
- ·Lewat SICANTIKS, OJK Atur Strategi Libatkan Perempuan untuk Perkuat Literasi Keuangan Syariah
- ·Deretan Negara yang Mudah Berikan Kewarganegaraan, Ada Turki
- ·Lagi Ramai di Media Sosial, Apa Itu 'Popo Siroyo'?
- ·4 Oknum Polisi Disidang Etik, AKP hingga Brigadir Didemosi Terkait Dugaan Pemerasan Penonton DWP
- ·Viral Penumpang Pesawat Dapat Pesan 'Godaan' dari Pilot di Bandara
- ·Vonis Ringan Dokter Bimanesh, KPK Ajukan Banding
- ·Parkir Liar di Jakarta Sulit Ditertibkan, Pengamat Singgung Ada Kesepakatan Politik Era Anies